RED ISLAND
Pantai
Pulau Merah atau yang biasa disebut dengan julukan Red Island menjadi salah
satu lokasi wisata di kawasan pantai selatan yang masih alamiah. Sabuk hijau
(green belt) melingkar di sepanjang pantai menjadi pengaman wilayah ini dari
musibah Tsunami yang pernah terjadi pada 1993. Tapi, dahsyatnya musibah itu
nyaris melenyapkan keelokannya, namun sekarang keindahan pantai pulau merah
kembali pulih dengan ciri khasnya yang mungkin satu-satunya di banyuwangi. Sebagian
kawasan pantai Pulau Merah berada di kaki Gunung Tumpang Pitu, yang menjulang
ratusan meter, yang juga merupakan kawasan hutan lindung. Pulau merah merupakan
wisata pantai yang terletak diujung selatan banyuwangi, mempunyai keunikan
berupa gunung kecil ditengah pantai yang warna tanah nya merah, karena itu
dinamakan pantai pulau merah. di sebelah timur pantai terdapat pegunungan, yang
konon kabarnya mempunyai kekayaan alam yang tersembunyi. Ke sebelah selatan
pulau kita dapat menikmati indahnya sunset di sore hari. Kurang lebih 50 meter
ke barat terdapat pelabuhan pelelangan ikan yang cukup besar.
Angin
laut di Pulau Merah memang agak kencang. Itu pula yang membuat gelombang laut
yang masuk laut selatan itu relatif lebih tinggi, antara 4-5 meter. Dari jauh,
gelombang laut itu menimbulkan gemuruh yang sangat keras.Bertambah siang,
pengunjung makin bertambah. Karena saat matahari menyengat itulah, keelokan
pantai Pulau Merah seolah mencapai klimaksnya. Di tengah laut, tujuh bukit
membentuk barisan. Dilengkapi juga dengan batu-batu karang berwarna kecoklatan.
Salah satu bukit yang dekat dengan pantai menjulang sekitar ratusan meter dari
permukaan laut. Bila tertimpa sinar, bukit ini berwarna kemerah-merahan. Dari
bukit merah inilah, awal mula mengapa pantai di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran
ini terkenal dengan nama Pulau Merah. Bukit ini tanpa penghuni, kecuali
pepohonan hutan. Namun bila musim penghujan tiba, warna bukit menghijau karena
dedaunan pohon tumbuh dengan lebat. Keelokan Pulau Merah serasa lengkap dengan
warna pasir yang kekuningan. Tak ada sampah berserakan. Yang ada justru
kerang-kerang berwarna-warni. Pengunjung biasanya langsung memunguti kerang
untuk dibawa pulang.
Tak
hanya untuk bersantai, Pulau Merah kerap dijadikan tempat berselancar
(surfing). Seperti yang dilakukan peselancar professional yang berusaha
menaklukan ombak Pulau Merah. Pulau Merah Banyuwangi., sering dikunjungi para
wisman seperti, dari Perancis, Jerman, dan Australia untuk menjajal surfing di
Pulau Merah. Selain irit di ongkos karena tak ada kewajiban membayar, ombak
Pulau Merah sangat cocok untuk peselancar pemula. Di Pulau Merah yang cocok
untuk berselancar masih jadi satu kesatuan dengan ombak di Plengkung.Bila
terasa lapar namun tak bawa bekal makanan, Anda boleh mencoba semangkuk bakso
‘Pulau Merah’ yang berdiri di kawasan itu. Rasanya memang sama dengan bakso
kebanyakan. Sejak Tsunami melanda tahun 1993 lalu, obyek wisata Pulau Merah.
ini nyaris tak pernah dikunjungi lagi. Pulau Merah baru dikunjungi warga dari
luar desa sekitar tahun 2000-an.Untuk kebutuhan akan toilet dan Musholla,
pengunjung bisa menampung di rumah warga yang berjarak sekitar 50 meter dari
pantai. Umumnya warga akan bersedia menampung. Barangkali akan menjadi berbeda
bila keelokan di Pulau Merah dilengkapi dengan fasilitas wisata. Tentu,
pengunjung tak perlu kerepotan dan semakin bergairah berwisata ke Pulau Merah.
Pulau
Merah, di kawasan pantai selatan menjadi salah satu kawasan yang masih terjaga.
Sabuk hijau (green belt) melingkar sepanjang pantai, menjadi pengaman wilayah
ini dari musibah Tsunami.Sebagian kawasan Pulau Merah, sebelah utara, berada di
kaki Gunung Tumpang Pitu. Gunung yang menjulang ratusan meter ini merupakan
kawasan hutan lindung milik Perhutani. Tahun 2007 lalu, PT Indo Multi Niaga,
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, mengajukan ijin untuk
mengeksploitasi gunung ini. Diduga kuat, gunung ini menyimpan bijih emas
puluhan ton. Untuk menuju pulau merah yang berjarak sekitar 80 km dari kota
Banyuwangi ini, kita akn dimudahkan karena akses jalan menuju lokasinya mudah
serta cukup jelas dengan adanya rambu petunjuk arah Pulau Merah. Kita dapat
memakai kendaraan pribadi ataupun angkutan umum. Bila memakai angkutan umum
dari Banyuwangi, ada bisminto atau ujang jaya jurusan Pesanggaran, nantinya
kita turun di pasar Pesanggaran, sesudah itu dilanjutkan dengan menyewa ojek ke
Pulau Merah. Jika dari arah Jember, kita dapat turun di terminal Jajag kemudian
ganti angkutan bis ke Pesanggaran. Secara keseluruhan rute yang akan dilewati
dari Banyuwangi ke Rogojampi, sesudah tiba di simpang tiga lampu merah
Rogojampi, langsung lurus saja sampai ketemu perempatan lampu merah Jajag
dengan patokan yang terdapat patung macan putih ditengahnya, selanjutnya belok
kiri (selatan), kita tinggal mengikuti rambu penunjuk arah Pesanggaran – Pulau
Merah.
0 komentar: